Jumat, 06 April 2012

ILMU BUDAYA DASAR


BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.    Unsur-unsur yang Membangun Manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia juga tidak bisa pula hidup dengan mengutamakan salah satu unsur dan mengabaikan yang lainnya. manusia butuh kedua unsur itu secara seimbang. percuma jika seseorang mendapatkan semua kebutuhan jasmaninya namun, kebutuhan rohaninya terabaikan. bagaimana perasaan anda jika anda bisa makan makanan yang nikmat setiap hari, namun uang untuk membeli makanan itu di dapatkan dari hasil mencuri. maka kita akan merasa kenyang namun hati akan merasa takut. takut akan ketahuan oleh orang lain, dan takut akan dosa. dan juga berlaku sebaliknya. jika kita merasakan ketenangan hati, kebahagiaan, namun jika tidak makan dan tidak minum, maka hidup seseorang tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Jadi, manusia hidup di dunia ini dengan cara menyeimbangkan kedua hal tersebut. jika kedua hal tersebut dapat diseimbangkan, maka manusia tersebut Insya Allah akan menjalani hidup yang tenang dan bahagia.

B.     Hakekat Manusia
·         Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
·         Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan akal, kehendak, dan perasaan.

C.    Kepribadian Bangsa Timur
 Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis. Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
http://meilimeili.files.wordpress.com/2011/02/bagan.jpg?w=300&h=238
Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
    • Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar, yang berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadari oleh individu dan terlupakan.
    • Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran-pikiran dan gagasan oleh individu tetapi disimpan didalam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan oleh siapapun (karena malu, takut salah, sungkan, tidak menemukan kata yang tepat, dan sebagainya.
    • Nomor 4 dinyatakan sebagai kesadaran yang terbuka, (pikiran-pikiran serta gagasan maupun perasaan).
    • Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul secara karib dan akrab.
    • Nomor 2 disebut hubungan berguna, fungsi kegunaan (pedagang dan pembeli).
    • Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.
    • Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan Negara Indonesia.

D.    Pengertian Kebudayaan dan Tokoh-tokoh Kebudayaan
Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain. Jadi kesimpulan dari pengertian kebudayaan adalah hasil karya cipta karsa manusia yang berasal dari alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.

Tokoh-tokoh Kebudayaan :
1. Melville j. Herkovits dan Bronislow
2. Herkovits, Memandang
3. Selo Soemardjan dan Soelaeman sumardi
4. EB Tylor
5. Sutan takdir alisyahbana
6. Koencoroningrat
7. A.L Krober dan C. Kluckhon
8. C.A Van Peurson

E.     Unsur-unsur Kebudayaan
Ada 7 unsur kebudayaan Universal :
·         Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius.
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
·         Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
·         Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
·         Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya.
·         Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
·         Sistem kesenian (homo aesteticus)
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

F.     Wujud Kebudayaan
·         Kompleks gagasan , konsep dan pikiran manusia
Sifatnya abstrak , tak dapat dilihat dan berpusat di kepala manusia.
Contoh : tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya.
Disebut system Social.
·         Kompleks aktifitas
Sifatnya kongkrit, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi.
Contoh : karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor Gunadarma.
Disebut system social.
·         Benda
Sifatnya kongkrit , berwujud kebendaan.
Contoh: sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan.

G.    Orientasi Nilai Budaya
·         Hakekat Hidup
1.      Hidup itu buruk
2.      Hidup itu baik
3.      Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
4.      Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
·         Hakekat Karya
1.      Karya itu untuk menafkahi hidup
2.      Karya itu untuk kehormatan.
·         Persepsi Manusia Tentang Waktu
1.      Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
2.      Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
3.      Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
·         Pandangan Terhadap Alam
1.      Manusia tunduk kepada  alam yang dashyat.
2.      Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
3.      Manusia berusaha menguasai alam.
·         Hubungan Manusia Dengan Manusia
1.      Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
2.      Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
3.      Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.

H.    Perubahan Kebudayaan
Seiring berjalannya waktu, interaksi manusia akan berubah, oleh karena itu kebudayaan juga pasti ikut berubah. faktor terjadinya perubahan kebudayaan adalah perubahan lingkungan, perubahan karena adaya kontak dengan kebudayaan lain, perubahan karena adanya penemuan, perubahan kebudayaan karena masyarakatnya mengadopsi elemen dari kebudayaan bangsa lain.

Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Seperti yang telah diketahui, manusia merupakan unsur pembentuk kebudayaan. antara manusia dengan kebudayaan mempunyai kaitan erat, karena manusia adalah kebudayaan. hampir semua tidakan yang manusia lakukan adalah kebudayaan, meski tidak secara naluriah. tindakan yang merupakan kebudayaan tersebut dibiasakan dengan belajar. hubungan antara manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap kebudayaan. manusia mempunyai empat kedudukan yaitu sebagai penganutu kebudayaan, pembawa kebudayaan, manipulator kebudayaan, dan pencipta kebudayaan. pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan dengan masalah yang menyertainya. permasalahan tersebut menntut adanya penyelesaian masalah atau solusi. dalam rangka survive manusia harus memenuhi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. hal yang dilakukan manusia inilah yang disebut kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar